Tuban – Pusat studi pesisir kelautan Universitas Brawijaya (PSPK UB) ikut hadir dalam acara panen kerapu di desa Bulu Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Kegiatan ini dilakukan pada Rabu, 26 Desember 2018 dan dihadiri oleh Seksi Produksi Perikanan Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan, Drs. Tadjudin, Kabid Perikanan dan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim Edi Pranoto, UPT Balai Budi Daya Perikanan Situbondo, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabag. Humas, Protokol Setda Tuban beserta Bapak H. Fathul Huda selaku Bupati Tuban.
Pada acara ini, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Tuban, Ir. M. Amenan, M.T., menjelaskan tentang Budidaya Karamba jaring apung yang di kembangkan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan(Diskanak). “Tuban memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk budidaya karamba jaring apung ini. Modal yang dibutuhkan dalam pembuatan karamba jaring apung kurang lebih sekitar 300 juta untuk 8 petak tetapi yang efektif digunakan adalah tujuh petak, yang satu petak lagi digunakan untuk pensortian dan pemisahan bibit dalam setiap petaknya mampu menampung 400-500 bibit kerapu dengan rentan masa pemeliharan sekitar 6-7 bulan hasil yang akan di dapatkan kurang lebih sekitar 140 Kwintal dengan harga 85ribu/kg maka pendapatan kotor yang akan di dapatkan sekitar 120 juta rupiah. Biaya operasional dan pemeliharaan dan operasional berkisar 50-60%” ungkap Ir. M. Amenan, M.T., (26/12/2018).
Tidak hanya itu beliau juga menjelaskan bahwa karamba jaring Apung yang di gunakan dalam budidaya kerapu tersebut merupakan hibah dari Provinsi Jawa timur pada Tahun 2017 sebanyak 2 unit yang dihibahkan kepada 2 kelompok nelayan Desa Bulu Kecamatan Bancar. Selanjutnnya akan direncanakan program bantuan hibah sebanyak 2 unit karamba jaring apung pada tahun 2019 dari dana APBD Kabupaten Tuban. Harapan dari Kepala Diskanak Tuban adalah dengan adanya bantuan karamba jarring apung untuk budidaya kerapu nelayan dapat hidup sejahtera dan dapat mengembangkan menjadi lebih baik lagi. (Imam)